Senin, 22 Agustus 2011

Apakah Alkitab adalah benar-benar Firman Tuhan?


Jawaban: Jawaban kita kepada pertanyaan ini bukan hanya menentukan bagaimana kita memandang Alkitab dan kepentingannya bagi hidup kita, namun juga pada akhirnya memiliki dampak kekal terhadap kita. Kalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka kita perlu menikmatinya, mempelajarinya, menaati dan mempercayainya. Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tidak memperdulikan Alkitab berarti tidak memperdulikan Tuhan sendiri.

Fakta bahwa Tuhan memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasihNya kepada kita. Istilah “wahyu” berarti Tuhan mengkomunikasikan kepada manusia siapa Dia dan bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Ini adalah hal-hal yang kita tidak dapat ketahui kalau Tuhan tidak mewahyukannya kepada kita di dalam Alkitab. Walaupun pewahyuan Allah dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun, Alkitab selalu mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mengenal Allah agar dapat memiliki hubungan yang benar denganNya. Jikalau Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan, maka Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam hal iman, keagamaan dan moral.


· Pertanyaan yang kita perlu pertanyakan kepada diri kita adalah bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan bukan hanya merupakan sebuah buku yang bagus?

· Apakah keunikan Alkitab yang membuat Alkitab berbeda dengan buku-buku keagamaan lainnya?

· Apakah ada bukti bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan?


Ini adalah jenis-jenis pertanyaan yang perlu diperhatikan jika kita ingin dengan serius meneliti klaim Alkitab bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, diinspirasikan secara illahi, dan sempurna dalam hal-hal yang menyangkut iman dan penerapannya.

Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Alkitab mengklaim diri sebagai satu-satunya Firman Tuhan. Hal ini jelas dalam ayat-ayat seperti 2 Timotius 3:15-17 yang mengatakan, “…dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu meneliti bukti-bukti dari dalam (internal) dan luar (eksternal) bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.


Bukti-bukti dari dalam adalah hal-hal dari dalam Alkitab sendiri yang membuktikan bahwa Alkitab bersumber dari Allah.


1. Kesatuannya

Sekalipun Alkitab pada dasarnya terdiri dari

· enam puluh enam kitab yang berbeda,

· ditulis di tiga benua,

· dalam tiga bahasa,

· dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun,

· oleh lebih dari 40 penulis (yang berasal dari latar belakang hidup yang berbeda-beda),


Alkitab tetap merupakan satu kesatuan, dari depan sampai akhir, tanpa ada kontradiksi.


Kesatuan seperti ini berbeda dari buku-buku lainnya dan merupakan bukti asal usul illahi dari kata-kata Alkitab saat Allah menggerakkan manusia sedemikian rupa sehingga mereka mencatat apa yang dikatakanNya.


2. Nubuat-nubuat mendetil yang dicatat dalam halaman-halaman Alkitab


Alkitab mengandung ratusan nubuat yang diucapkan dengan detil baik yang berhubungan dengan

· bangsa-bangsa, termasuk Israel,

· masa depan dari kota-kota tertentu,

· masa depan dari manusia,

· sampai kedatangan Dia yang adalah Mesias, Juruselamat bukan hanya bagi Israel, tapi bagi semua orang yang percaya kepadaNya.


Berbeda dengan nubuat-nubuat yang ditemukan dalam kitab-kitab religi lainnya, atau yang dikatakan oleh Nostradamus, nubuat-nubuat Alkitab sangat mendetil dan tidak pernah tidak digenapi.


Dalam Perjanjian Lama saja, ada kurang lebih tiga ratus nubuat mengenai Yesus Kristus. Bukan saja dinubuatkan di mana Dia akan dilahirkan dan dari keluarga apa, namun juga bagaimana Dia akan mati dan bangkit pula pada hari yang ketiga.

Sama sekali tidak ada cara logis untuk menjelaskan penggenapan nubuat-nubuat Alkitab kecuali bahwa Alkitab berasal dari Allah. Tidak ada buku religi apapun yang memiliki tingkat dan tipe nubuat seperti yang dikandung dalam Alkitab.

3. Otoritas dan kuasanya yang khusus

Sekalipun bukti ini lebih subyektif dibanding dengan kedua bukti pertama, bukti ini tetap merupakan kesaksian yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah. Berbeda dengan kitab-kitab lain yang pernah ditulis, Alkitab memiliki otoritas yang unik. Otoritas dan kuasa ini dapat dilihat dengan jelas dalam banyaknya hidup yang diubah melalui membaca Alkitab.

· pengguna narkoba menjadi sembuh,

· orang homoseks yang menjadi bebas,

· orang yang sakit disembuhkan

· orang-orang yang hidupnya berantakan mengalami perubahan,

· kaum kriminal kawakan yang diperbaiki kembali,

· orang-orang berdosa yang ditegur,

· kebencian yang diubah menjadi kasih sayang melalui pembacaan Alkitab.

· dll


Alkitab memiliki kuasa yang dinamis dan mampu mengubah, yang hanya terjadi karena Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.


Bukti-bukti eksternal (dari luar) yang menunjukkan bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.


1. Salah satu dari bukti-bukti itu adalah kesejarahan dari Alkitab

Karena Alkitab memberikan detil dari peristiwa-peristiwa sejarah, kebenaran dan keakuratannya dapat dibuktikan sebagaimana dokumentasi historis lainnya. Melalui bukti-bukti arkeologi dan tulisan-tulisan lainnya, kisah-kisah sejarah dalam Alkitab berkali-kali dibuktikan kebenaran dan ketepatannya. Bahkan semua bukti arkelogi dan naskah-naskah yang mendukung Alkitab, membuat Alkitab menjadi buku dari dunia kuno yang paling banyak didokumentasikan. Fakta bahwa Alkitab dengan akurat dan setia mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, yang kebenarannya dapat diuji, merupakan indikasi yang kuat mengenai kebenarannya dalam topik-topik religi dan doktrin dan memperkuat klaim bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan.


2. Integritas orang-orang yang menjadi penulis-penulisnya.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Tuhan mempergunakan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencatat kata-kata yang disampaikanNya kepada kita. Saat kita mempelajari hidup orang-orang ini, tidak ada alasan bagi kita untuk mencurigai bahwa mereka tidak jujur dan tidak tulus.


Menganalisa kehidupan mereka dan fakta bahwa mereka bersedia untuk mati (sering kali mati dengan sangat menderita) untuk apa yang mereka percaya, dengan cepat kita akan melihat bahwa orang-orang sederhana, namun jujur, ini sungguh-sungguh percaya bahwa Allah telah berbicara kepada mereka. Orang-orang yang menulis Perjanjian Baru dan ratusan orang percaya lainnya (1 Korintus 15:6) tahu akan kebenaran dari berita mereka karena mereka telah melihat dan melewatkan waktu dengan Kristus setelah Dia bangkit dari antara orang mati. Perubahan yang terjadi karena melihat Kristus yang bangkit begitu dahsyatnya. Dari sembunyi dalam ketakutan, mereka menjadi orang-orang yang bersedia mati untuk berita yang Tuhan telah nyatakan kepada mereka. Hidup dan kematian mereka menyaksikan fakta bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.


3. Alkitab tidak dapat dimusnahkan.

Karena pentingnya kitab ini dan karena klaim bahwa kitab ini adalah Firman Tuhan, Alkitab berkali-kali diserang dan berusaha dimusnahkan, lebih sering dibandingkan dengan buku-buku lain dalam sejarah. Dari para kaisar Roma seperti Diokletian, sampai para diktator komunis dan orang-orang ateis dan penganut agnostik zaman modern, Alkitab bertahan dari segala serangan dan sampai sekarang masih merupakan buku yang paling banyak dicetak.



· Di sepanjang waktu, para kaum skeptik telah menganggap Alkitab sebagai mitos, namun arkeologi telah membuktikan kesejarahan Alkitab.


· Para penentangnya menyerang pengajaran Alkitab sebagai primitif dan ketinggalan zaman, namun konsep dan pengajaran moral serta hukum dari Alkitab memiliki pengaruh positif terhadap berbagai budaya dan masyarakat di seluruh penjuru dunia.


· Alkitab terus diserang oleh sains, psikologi, dan gerakan-gerakan politik, namun tetap benar dan relevan hari ini sebagaimana pada waktu mula-mula ditulis.


· Alkitab adalah kitab yang telah mengubah tak terhingga banyaknya hidup dan kebudayaan dalam 2000 tahun ini. Bagaimanapun para penentangnya berusaha menyerang, menghancurkan atau merendahkan Alkitab, Alkitab tetap kokoh dan benar dan relevan sebelum maupun sesudah diserang.


· Akurasi Alkitab yang tetap bertahan sekalipun ada berbagai upaya untuk merusak, menyerang atau menghancurkannya adalah merupakan kesaksian yang nyata bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.


· Tidak mengejutkan bahwa bagaimanapun Alkitab diserang, Alkitab akan lolos dan tak berubah. Bukankah Yesus telah berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu” (Markus 13:31).


· Setelah melihat bukti-bukti yang ada, orang dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa, “Ya, Alkitab benar-benar adalah Firman Tuhan.”

Apakah Yudaisme itu dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi?

Apakah Yudaisme itu dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi?

Jawaban:
Apakah Yudaisme dan siapa atau apa itu orang Yahudi? Apakah Yudaisme hanya sekedar sebuah agama? Apakah itu adalah suatu identitas budaya atau hanya suatu kelompok etnis? Apakah orang-orang Yahudi itu suatu suku bangsa atau apakah mereka adalah sebuah bangsa? Apa yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi, dan apakah mereka semua percaya pada hal-hal yang sama?

Definisi kamus mengenai orang “Yahudi” mencakup “anggota suku Yehuda,” “orang Israel, "warga dari sebuah bangsa yang ada di Palestina dari abad ke-6 S.M. sampai abad 1 A.D.,” “ seorang yang menjadi bagian dari kesinambungan melalui keturunan atau pertobatan dari orang-orang Yahudi kuno,” dan “seseorang yang beragama Yudaisme.”

Menurut Yudaisme rabbinik, seorang Yahudi adalah seseorang yang memiliki ibu Yahudi atau seseorang yang secara resmi memeluk Yudaisme. Imamat 24:10 sering dikutip untuk memberi kredibilitas terhadap kepercayaan inil meskipun Taurat tidak memberi klaim khusus untuk mendukung tradisi ini. Beberapa rabbi mengatakan bahwa tidak ada hubungannya dengan apa yang betul-betul dipercaya oleh seseorang. Para rabbi ini memberitahu kita bahwa seorang Yahudi tidak harus menjadi pengikut hukum dan adat kebiasaan Yahudi untuk dapat dipandang sebagai orang Yahudi. Kenyataannya, seorang Yahudi bisa saja sama sekali tidak memiliki kepercayaan kepada Allah dan tetap merupakan orang Yahudi berdasarkan penafsiran rabbinik di atas.

Rabbi lainnya menjelaskan bahwa kecuali seseorang mengikuti hukum-hukum Taurat dan menerima “Tigabelas Prinsip Iman” dari Maimonides (Rabbi Moshe ben Maimon, salah satu sarjana Yahudi terbesar di abad pertengahan), dia bukanlah orang Yahudi. Meskipun orang ini mungkin secara "biologis” orang Yahudi, dia tidak punya hubungan dengan Yudaisme.

Dalam Taurat – kelima kitab pertama dari Alkitab – Kejadian 14:13 mengajarkan bahwa Abraham, dianggap secara umum sebagai orang Yahudi pertama disebut sebagai seorang “Ibrani.” Nama “Yahudi” berasal dari nama Yehuda, salah satu dari dua belas anak laki-laki Yakub dan salah satu dari dua belas suku Israel. Nampaknya istilah "Yahudi" pada mulanya merujuk hanya pada mereka yang berasal dari suku Yehuda, namun kemudian ketika kerajaan terpecah setelah pemerintahan Salomo (1 Raja 12), istilah ini merujuk pada siapapun yang ada dalam kerajaan Yehuda, yang termasuk suku Yehuda, Benyamin dan Lewi. Saat ini banyak yang percaya bahwa seorang Yahudi adalah siapapun yang merupakan keturunan Abraham, Ishak dan Yakub, tanpa memandang dari suku mana dia berasal.

Jadi apakah yang dipercaya oleh orang-orang Yahudi, dan apa hukum-hukum dasar dari Yudaisme? Sekarang ini ada lima bentuk utama atau sekte Yudaisme dalam dunia. Mereka adalah Ortodoks, Konservatif, Reformed, Rekonstruksionis, dan Humanistik. Kepercayaan dan tuntutan dari setiap kelompok amatlah berbeda; namun demikian, daftar kepercayaan tradisional Yahudi secara ringkas akan mencakup hal-hal berikut:

Allah adalah Pencipta dari segala yang ada; Dia itu esa, roh (tanpa tubuh) dan hanya Dia yang patut disembah sebagai penguasa absolut dari alam semesta.

Kelima kitab pertama dari Kitab Suci Ibrani diwahyukan oleh Allah kepada Musa. Kitab-kitab itu tidak akan berubah atau ditambah di masa mendatang.

Allah telah berkomunikasi dengan umat Yahudi melalui para nabi.

Allah memperhatikan kegiatan manusia; Dia memberi orang pahala untuk perbuatan baik dan menghukum yang jahat.

Walaupun orang-orang Kristen mendasari banyak dari iman mereka pada Kitab Suci Ibrani sama seperti yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi, ada perbedaan besar dalam kepercayaan: Orang Yahudi umumnya menganggap perbuatan dan kelakuan amatlah pentingnya; iman berasal dari tindakan. Hal ini bertentangan dengan orang-orang Kristen konservatif di mana yang paling penting adalah iman dan tindakan adalah hasil dari apa yang dipercaya.

Iman Yahudi tidak menerima konsep Kristen soal dosa asal (kepercayaan bahwa semua orang telah mewarisi dosa Adam dan Hawa ketika mereka tidak menaati perintah Allah di Taman Eden).

Yudaisme menegaskan bahwa dunia dan orang-orang sebagai ciptaan Allah pada dasarnya adalah baik.

Orang-orang percaya Yahudi dapat menyucikan kehidupan mereka dan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan menggenapi mitzvoh (perintah illahi).

Tidak ada juruselamat yang diperlukan atau yang dapat bertindak sebagai pengantara.

613 perintah yang terdapat dalam Imamat dan kitab-kitab lainnya mengatur semua aspek kehidupan orang Yahudi. Sepuluh Hukum, sebagaimana yang diutarakan dalam Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:6-21 membentuk sinopsis singkat dari Taurat.

Mesias (dia yang diurapi oleh Allah) akan datang di masa yang akan datang dan kembali mengumpulkan orang-orang Yahudi ke tanah Israel. Akan ada kebangkitan orang mati secara umum pada waktu itu. Bait Suci Yerusalem, yang dihancurkan pada 70 A. D. oleh orang-orang Romawi akan dibangun kembali.

Kepercayaan tentang Yesus amat beranekaragam. Sebagian memandang Dia sebagai pengajar moral yang agung. Yang lainnya memandang Dia sebagai nabi palsu atau sebagai berhala keKristenan. Beberapa sekte Yudaisme bahkan tidak mau menyebut nama-Nya karena larangan untuk menyebut nama berhala.

Orang-orang Yahudi sering disebut sebagai umat pilihan Allah. Hal ini tidak berarti bahwa mereka dianggap lebih tinggi dari kelompok-kelompok lainnya. Ayat-ayat Alkitab seperti Keluaran 19:5 hanya menyatakan bahwa Allah telah memilih Israel untuk menerima dan mempelajari Taurat, menyembah hanya kepada Allah, beristirahat pada hari Sabat, dan merayakan hari-hari raya. Orang Yahudi bukan dipilih kaena lebih baik dari yang lainnya; mereka dipilih untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan menjadi berkat bagi semua bangsa.

Wariskan Iman Ketaatan

Wariskan Iman Ketaatan

Ulangan 6:6-7

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Pernahkah Anda bertanya, darimanakah Nuh memiliki pengertian iman yang luar biasa sampai ia sanggup membangun bahtera di atas gunung ketika tak ada tanda hujan sama sekali selama bertahun-tahun? Darimanakah Abraham memiliki iman yang luar biasa sampai ia disebut sebagai Bapa orang beriman?

Sebuah fakta mengejutkan ditunjukkan oleh Alkitab secara tersirat. Adam yang hidup selama 930 tahun, jika dirunut dari kelahiran keturunan demi keturunan, sebenarnya Adam masih hidup sampai Lamekh, generasi keturunannya yang ke-9 lahir. Adam mati ketika Lamekh berusia 56 tahun. Lamekh adalah ayah kandung Nuh yang lahir ketika Lamekh berusia 182 tahun. Tak heran jika Nuh memiliki iman yang luar biasa untuk membangun bahtera karena ayahnya, Lamekh, masih mendapatkan pengajaran langsung mengenai iman ketaatan dari Adam, satu-satunya saksi mata hidup dari Taman Eden.

Sama halnya dengan Nuh yang hidup selama 950 tahun. Jika dirunut dari kelahiran keturunan demi keturunan, Nuh masih hidup sampai Abraham, keturunannya yang ke-11 lahir. Nuh mati ketika Abraham nerusia 58 tahun. Tak heran Abraham memiliki iman yang luar biasa karena ia mendapatkan pengajaran langsung dari Nuh, saksi mata hidup ketika Tuhan meluluhlantakkan bumi dengan air bah karena ketidaktaatan manusia.

Bukan tanpa alasan Adam, yang jatuh dalam dosa ketidaktaatan dan diusir dari taman Eden, diberikan umur panjang ketika ia seharusnya mati karena dosa. Karena Adam memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mewariskan iman ketaatan itu kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Dari kejatuhannya di Taman Eden, Adam belajar konsekuensi dari ketidaktaatannya kepada Tuhan.

Mewarisi iman ketaatan kepada keturunan kita dari generasi ke generasi merupakan hal yang sangat penting dan vital di mata Tuhan. Mengajarkan anak-anak kita mengenal Tuhan dengan segenap hati dan jiwa merupakan tugas yang tidak bisa dianggap remeh. Tuhan adalah Tuhan, pribadi yang tak pernah berubah dari awal dunia dijadikan. Tuhan selalu ingin bersekutu dengan manusia ciptaan-Nya. Dan hal itu hanya dapat dilakukan jika kita memiliki pengenalan yang benar akan Dia.

Jadilah generasi yang mewariskan iman ketaatan itu kepada generasi selanjutnya. Ketaatan yang lahir dari iman tidak mengecewakan.

Hubungan 40 Tahun Perjalanan Padang Gurun dan Kehidupan Kita?

Hubungan 40 Tahun Perjalanan Padang Gurun dan Kehidupan Kita?

Do You Know

40 tahun perjalanan bangsa Israel di padang gurun merupakan sebuah kisah yang kita sebagai orang Kristen pasti sering mendengarnya. Tapi tahukan anda bahwa perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun ini bukan hanya sebuah sejarah bangsa lain belaka melainkan ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini?

Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE

Sehari setelah Paskah di tahun 1446 SM, yaitu hari ke-15 bulan pertama, ketika orang-orang Mesir sedang berkabung dalam kesedihan menguburkan anak-anak sulung mereka, umat Israel berjalan keluar dari Mesir dengan "tangan yang dinaikkan, di depan mata semua orang Mesir" (Bil 33:3).

Setelah Eksodus dengan kuasa besar dari Allah, 40 tahun di padang gurun merupakan masa hukuman atas dosa Israel yang bersungut-sungut melawan Allah dan ketidaktaatan menolak untuk masuk ke Kanaan karena mereka tidak percaya pada kemampuan yang besar dari Allah. Lebih lagi, 40 tahun tersebut merupakan masa pendisiplinan supaya mereka hidup layak sebagai umat Allah ketika umat Israel menaklukkan Kanaan.

Sepanjang 40 tahun, umat Israel terus-menerus membantah Allah, tidak berhenti bersungut-sungut, mendukakan dan menyusahkan hati-Nya dengan mengkhianati kasih karunia-Nya (Ul 9:7, 24; Mzm 78:40-41, 95:10). Namun, Allah menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan yang tak terbatas, walaupun dalam amarah-Nya yang dahsyat. Dia menggendong mereka sepanjang jalan seperti seseorang menggendong anaknya dan memimpin mereka menuju tanah Kanaan (Ul 1:31) sebab Allah ingat pada firman janji-Nya yang kudus dengan Abraham (Mzm 105:42). Empat puluh tahun perjalanan umat Israel di padang gurun merupakan peringatan dan contoh yang sejati (1Kor 10:1-11) bagi perjalanan iman orang-orang kudus hari ini dalam sidang jemaah di padang gurun (Kis 7:38).

Hal. 185 Buku Pertemuan Yang Terlupakan

Referensi:

Buku Seri Sejarah Penebusan 2: Pertemuan Yang Terlupakan. Park, Abraham, D.Min, DD.

Apa Rahasia Ketaatan Ishak dan Kesadaran Yakub atas Hak kesulungan?

Apa Rahasia Ketaatan Ishak dan Kesadaran Yakub atas Hak kesulungan?

Do You Know

Ibrani 11:9 mengatakan, "Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tempat asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu." Apakah pekerjaan utama Abraham ketika tinggal di kemah? Pekerjaan utamanya adalah mewariskan iman kepada keturunan-keturunannya. Menurut Kejadian 18:18-19, hal ini merupakan tujuan pemanggilan Abraham dan dia sepenuhnya menaati panggilan-Nya.

Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE

Hasilnya, Ishak, anak laki-laki Abraham, menjadi buah iman. Buah iman ini terbukti dalam ketaatan Ishak (Kej 22:9) ketika Allah memerintahkan Abraham untuk mempersembahkannya, satu-satunya anak perjanjian yang dilahirkan bagi Abraham pada usia 100 tahun, sebagai korban bakaran (Kej 22:1-2).

Selama sekitar 15 tahun hidup bersama Yakub, Abraham juga mungkin mewariskan imannya kepada Yakub. Kemungkinan Abraham mendidik Yakub, cucunya, tentang panggilan Allah di Ur-Kasdim, persinggahannya yang berlarut-larut di Haran, keberangkatannya dari Haran menuju Kanaan, semua pekerjaan Allah yang menakjubkan yang terjadi selama 100 tahun setelah ia meninggalkan Haran pada usia 75 tahun, dan fakta bahwa janji Allah mengenai tanah dan keturunannya akan digenapi. Bukan hanya melalui perkataannya, tetapi peajaran itu mungkin diukir sangat dalam melalui iman yang direfleksikan di dalam kehidupannya.

Tiga generasi yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub telah menjadi satu dalam iman. Allah sekarang disebut sebagai Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, dan penyelenggaraan penebusan yang mengagumkan dari Allah mulai dijalankan melalui ketiga generasi tersebut (Kel 3:6, 3:15-16; Mat 22:32; Mrk 12:26; Luk 20:37; Kis 3:13, 7:32).

Hal. 204-205 Buku Silsilah Di Kitab Kejadian

Referensi:

Buku Seri Sejarah Penebusan 1: Silsilah Di Kitab Kejadian. Park, Abraham, D.Min, DD.

Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib Telah Ditentukan dalam Penyelenggaraan Penebusan Dari Allah?

Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib Telah Ditentukan dalam Penyelenggaraan Penebusan Dari Allah?

Do You Know

Segala sesuatu yang terjadi di bumi ini adalah sesuai dengan kehendak Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Segala sesuatu telah direncanakan dalam penyelenggaraan sejarah penebusan dari Allah. Termasuk peristiwa penyaliban Yesus, ini semua terkandung dalam Penyelenggaraan Sejarah Penebusan dari Allah.

Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE

Penyaliban Yesus bukanlah peristiwa yang terjadi secara kebetulan atau spontan. Ketika waktu memikul salib sudah di ambang pintu, Yesus berkata, “Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan”, (Luk 22:22) dan “Sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini” (Yoh 12:27). Di taman Getsemani juga, Yesus berdoa dengan memohon agar terjadi sesuai dengan “Kehendak Bapa”, bukan kehendak-Nya sendiri (Mat 26:38-42; Luk 22:44; Ibr 5:7). Mengenai hal ini, Rasul Paulus juga mengatakan bahwa Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita “sesuai dengan Kitab Suci” (1Kor 15:3).

Sungguh, Yesus, Sang Penebus kita telah datang ke bumi ini sesuai dengan Kitab Suci, hidup sesuai dengan Kitab Suci, dan mati di atas kayu salib sesuai dengan Kitab Suci. Lebih lanjut lagi, Dia bangkit kembali pada hari ketiga setelah menghancurkan kuasa maut sesuai dengan Kitab Suci. Dia tinggal di atas bumi selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya dan naik ke sorga sesuai dengan Kitab Suci. Pada akhirnya, Kedatangan-Nya yang kedua kali juga akan digenapi sesuai dengan firman yang tertulis di dalam Kitab Suci. Semua peristiwa itu telah ditentukan dalam penyelenggaraan penebusan yang kekal dari Allah.

Hal. 36 Buku Silsilah Di Kitab Kejadian

Referensi:

Buku Seri Sejarah Penebusan 1: Silsilah Di Kitab Kejadian. Park, Abraham, D.Min, DD.

Darimana Abraham memperoleh iman yang luar biasa itu?

Darimana Abraham memperoleh iman yang luar biasa itu?

Do You Know

Ishak dan Yakub menjadi bapa leluhur yang terkenal dengan iman mereka karena telah menerima warisan iman dari bapa Abraham, orang beriman itu. Tetapi, bagaimana Abraham memperoleh iman yang luar biasa itu?

Alkitab berkata bahwa ayah, kakek, dan kakeknya kakek Abraham adalah penyembah berhala. Sejak Keturunan ke-15 dari Adam yaitu peleg, keturunan Set telah tercampur dengan hal-hal dunia, serta turut serta dalam penyembahan berhala dan pembangunan menara Babel. Lalu bagaimana bisa muncul seorang beriman yang hebat seperti Abraham?

Dikatakan bahwa iman timbul lewat pendengaran akan Firman Tuhan. Melalui Buku Silsilah Di Kitab Kejadian, kita bisa mengetahui suatu fakta yang unik dimana Nuh hidup dengan umur yang panjang, dan hidup sejaman dengan Abraham selama 58 tahun. Lalu Sem, anak Nuh, hidup bahkan sampai kepada generasi Yakub, cucu Abraham. Dengan adanya fakta ini, kita bisa mengetahui bahwa Nuh, Sem, dan generasi-generasi kudus lainnya hidup bersamaan dengan Abraham, Ishak, dan Yakub dan Nuh sebagai pendahulu umat manusia setelah air bah pastilah mengajarkan banyak firman kepada keturunan-keturunannya. Firman tersebut sampai kepada kuping Abraham, dan umur panjang mereka menjadi kesaksian bagi Abraham akan kebenaran Firman Tuhan.

Dalam perjalanan iman Abraham, ia melihat bagaimana kakeknya, Terah, mati di umur 168 tahun. Umur yang sangat pendek jika dibandingkan dengan Nuh yang masih hidup saat itu dengan umur 800an tahun. Beberapa tahun kemudian, Abraham juga melihat Peleg mati, lalu Serug mati. Satu persatu keturunan Set yang tidak kudus mati dengan umur yang memprihatinkan. Ini membuat Abraham Sadar akan sebuah jalan iman yang salah dari keluarganya dan membuat perhatiaannya tertuju kepada nenek moyangnya yang masih hidup dengan umur sangat panjang, yaitu Nuh. Dengan iman yang mulai tumbuh seperti demikian, setelah mendapat panggilan Allah Abraham dapat dengat taat meninggalkan tanah kampung halamannya yang penuh dengan dosa penyembahan berhala menjuju perjalanan iman penuh rintangan dihadapannya. (NY)

Referensi:

Silsilah Di Kitab Kejadian, oleh Pdt. Abraham Park D.Min D,D