Jumat, 22 Oktober 2010

Gulungan Laut Mati berisi naskah Perjanjian Lama

Gulungan Laut Mati berisi naskah Perjanjian Lama
By: Gro | Hot News | 11 Mei 2010, 08:52:12 | Dibaca: 507 kali

Jakarta, Bahana
Alkitab merupakan kumpulan tulisan yang sangat bersejarah bagi umat Kris­tiani. Pada hakikatnya Alkitab ditulis oleh manusia-manusia biasa dalam dinamika sejarah dan budaya. Dengan iman, umat Kristen mengamini bahwa isi dari Alkitab merupakan firman Tu­han yang hidup. Penegasan ini disam­paikan Prof. Craig A. Evans, penulis buku Merekayasa Yesus dalam Seminar Dead Sea Scrolls, di Jakarta (13/3) yang diselenggarakan Perkantas.

Tema yang diusung adalah Naskah Laut Mati dan Kesahihan Alkitab. Tujuannya untuk menepis keraguan umat Kristen akan keakuratan isi Alkitab yang digu­nakan sekarang. Penemuan naskah Laut Mati ini menjadi kehebohan karena naskah ini diakui sebagai isi sebenarnya dari Alkitab. Apalagi ada beberapa peneliti yang mengungkapkan bahwa isinya berbeda dari Alkitab (perjan­jian lama) yang ada sekarang. Artinya banyak isi Perjanjian Lama yang telah mengalami perubahan.

Penemuan gulungan naskah berikutnya di gua-gua sekitar Laut Mati sejak ta­hun 1947 menyebabkan dunia dilanda demam Dead Sea Scrolls (DSS). Tidak berlebihan jika penemuan DSS diakui sebagai penemuan manuskrip terbe­sar pada masa modern. “Kami men­datangkan Prof. Craig karena dia adalah seorang ahli yang mendalami betul tentang penemuan gulungan Laut Mati itu. Dari hasil risetnya, dia menemukan bahwa gulungan laut mati berisi Alkitab dalam Perjanjian Lama. Dan ternyata setelah membandingkan dengan Al­kitab, isi gulungan Laut Mati itu 99% sama,” ujar Ketua Harian Perkantas, Ir. Yosawat Wiguna.

Hingga kini tidak sedikit orang yang mempertanyakan asal-usul gulungan-gulungan naskah tersebut serta dam­paknya terhadap keyakinan gereja akan keaslian teks Alkitab. Benarkah ada informasi yang berbahaya bagi pema­haman kita tentang Alkitab dan iman Kristen? Benarkah terjemahan-terjema­han Alkitab selama ini tidak lagi dapat dipercaya karena teks-teks yang menjadi dasar penerjemahannya mengandung banyak kekeliruan, bahkan kesalahan fatal bila dibandingkan dengan DSS?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut ter­lontar juga dalam seminar yang dipe­runtukkan bagi kalangan akademisi (11-12/3) di City Walk, Jakarta. “Setelah diteliti selama beberapa puluh tahun, ternyata naskah kitab Perjanjian Lama yang ditemukan di antara DSS telah membuktikan akurasi penyalinan kitab tersebut sedangkan naskah DSS lainnya memberikan informasi yang membantu ketepatan penerjemahan Alkitab,” te­gas Craig yang kemudian melanjutkan seminar serupa di Surabaya.

Untuk menguatkan iman Kristen, Craig dalam buku terbarunya, Hari-Hari Terakhir Yesus, menjelaskan kondisi terakhir Yesus hingga kebangkitannya. Situasi hari terakhir Yesus merupakan kondisi Yesus yang sering dijadikan cara untuk menggoyahkan iman Kris­ten oleh orang yang tidak menyukai kekristenan.

“Jadi penyelenggaraan seminar ini se­bagai bentuk bantahan kami (Perkan­tas) terhadap buku-buku terbitan yang mendukung keberadaan Yesus yang ti­dak sesuai dengan isi Alkitab,” ujar Yo­sawat.

Sumber: Majalah Bahana, Mei 2010

Pameran Gulungan Laut Mati Dibuka di Singapura

Pameran Gulungan Laut Mati Dibuka di Singapura

Edmond Chua
Koresponden Kristiani Pos

Posted: Aug. 28, 2009 16:16:21 WIB

"Gulungan Holocaust" dipajang di pameran Gulungan Laut Mati yang diadakan di The Arts House, Singapura. (Foto: CP Singapore)

Sebuah pameran bersejarah menampilkan Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) dibuka Rabu di The Arts House di Singapura. Ini pertama kalinya Gulungan, yang disebut sebagai penemuan arkeologi paling penting dalam sejarah manusia itu, ditampilkan di Asia.

Selain Gulungan, artefak antik yang melengkapi - seawal 5.000 tahun sebelumnya - dan berbagai tahapan penting selama pengembangan tulisan juga ditampilkan. Dibagi menjadi tiga segmen, pameran mengajak pengunjung ke pra-sejarah modern dimana simbol digunakan, sampai ke era transmisi pencetakan naskah ke transmisi elektronik.

Fitur acara menampilkan tablet dari garis hidup Abraham, menunjukkan bagaimana orang dulu berhitung dan menyampaikan informasi lainnya dengan bahasa simbol yang terbatas.

Tiga dari empat fragmen yang ditampilkan adalah fragmen biblikal terawal, sekitar 100 SM. Gulungan Laut Mati, sepertiganya adalah Perjanjian Lama, adalah bukti ketepatan yang luar biasa dimana Alkitab telah dicetak berulangkali selama berabad-abad sejarah manusia.

Alkitab antik dalam bahasa Yunani, Ibrani dan Inggris dari abad ke-15 dan 16 juga ditampilkan. Selain itu ada Kitab Gutenberg 1455 asli, buku pertama dan yang paling berharga yang pernah dicetak, dan terobosan Perjanjian Baru Erasmus dalam bahasa Yunani dan Latin, terjemahan Yunani Perjanjian Baru pertama, sebuah terjemahan Latin yang penting, dan sumber teks yang digunakan oleh Reformator Protestan Martin Luther.

Sorotan lain adalah Alkitab Reformasi Martin Luther dalam bahasa Jerman, edisi pertama Alkitab Jenewa, Alkitab pertama yang dicetak dalam bahasa Inggris dan edisi pertama, cetakan pertama Alkitab King James.

Pameran itu juga menampilkan buku-buku langka dan Gulungan reformator John Calvin, Martin Luther, William Tyndale, dan John Wycliffe.

"Gulungan Holocaust" yang berusia 430 tahun juga ditampilkan pertama kali untuk pameran tersebut, menurut Dr Joel Lampe.

Kurator Museum Alkitab berharap pameran itu, yang tidak seperti biasanya mencakup berbagai kerangka waktu, akan mendorong orang untuk "mengeksplorasi hal-hal yang mereka tidak pernah pikirkan."

Bagu Dr Lampe, 110 artefak yang ada mengkonfirmasi bahwa satu hal akan pernah berubah, dan akan selalu dapat dipercaya: Tuhan.

"Begitu banyak yang akan Anda lihat adalah Dia," katanya, pada acara pembukaan.

"Ini adalah kisah-Nya," katanya.

Gulungan Laut Mati, eksis dalam fragmen dan tidak dalam satu gulungan dan harus direkonstruksi oleh tes DNA untuk mencocokkan potongan-potongan fragmen kulit binatang. Proses yang sangat menegangkan dan melelahkan dilakukan akademisi di Yerusalem dan tempat lain lebih dari 60 tahun untuk benar-benar menyimpulkan lebih dari 20.000 potongan dari 800 gulungan lebih.

Fragmen-fragmen itu dibeli dari kolektor pribadi. 100 fragmen lain masih di tangan pribadi; sehingga sebagian upaya adalah berusaha menemukan, membeli dan mengembalikan fragmen-fragmen ini ke dalam domain publik.

Panitia memperkirakan pameran tersebut akan dihadiri 50.000 orang. Pameran terbuka untuk umum dan akan berlangsung sampai tanggal 20 September.

Gulungan Kitab Laut Mati Akan Ditampilkan Online!


Gulungan Kitab Laut Mati Akan Ditampilkan Online!


WEDNESDAY, 20 OCTOBER 2010

Total View : 766 times

Aplikasi terbaru pada abad ke-21 ini membuat teknologi bisa membawa keajaiban dari abad pertama, menurut Israel Antiquites Authority (IAA) dan Google. Mereka mengumumkan bahwa mereka akan merilis Gulungan Kitab Laut Mati secara digital dan keseluruhan koleksi dapat dilihat secara online.

Direktur Utama IAA Shuka Dorfman menyebut proyek ini tonggak yang akan meningkatkan pembelajaran Alkitab dan pengertian masyarakat mengenai agama Yahudi dan Kristen mula-mula. “Kami telah berhasil mengembangkan pikiran terbaik dan teknologi untuk menyediakan harta karun kultur yang tidak bernilai ini, dimana merupakan harta kita semua, sehingga masyarakat umum, dengan satu klik mouse, dapat mengakses sejarah dengan sepenuhnya,” kata Dorfman.

Dibuat dari 30.000 fragmen dari 900 naskah, Gulungan Kitab Laut Mati ini dianggap oleh para ahli sejarah sebagai salah satu yang paling penting penemuan yang pernah ada. Naskah kuno yang dibuat dari kulit, papyrus, dan tembaga pertama kali ditemukan tahun 1947 oleh seorang penggembala yang tinggal nomaden di gua dekat Laut Mati. Bertahun-tahun sesudahnya, banyak gulungan naskah lainnya ditemukan kemudian.

Dengan usia lebih dari 2.000 tahun lamanya, gulungan itu menceritakan detail perkembangan agama Yahudi selama periode Hellenistic dan hubungan antara Kristen mula-mula dan tradisi agama penduduk Yahudi. Untuk itulah, proyek ini dijalankan, untuk mengabadikan ribuan gulungan dalam satu database.

“ini adalah gambaran penuh yang bisa Anda dapatkan,” jelas manajer proyek IAA Phina Shor, ketika dia menunjukkan contoh gambarannya. “Hal ini mempresentasikan fotokopi yang sah dari gulungan, dan ketika sudah online, tidak diperlukan lagi menunjukkan gulungan aslinya.”

Keseluruhan gulungan kitab itu sendiri sebenarnya sudah pernah dibuat replikanya di tahun 1950, tapi akses untuk foto dan dokumen itu sendiri terbatas. Hanya ada empat konservatif yang diperbolehkan untuk memegang fragmen tersebut dan dibatasi berapa lama waktu mereka bisa mempelajari gulungan itu.

Google dengan mesin pencarinya yang luar biasa dan pelayanan penerjemahan akan membantu membuat katalog dari material tersebut, tapi menurut mereka proyek ini murni proyek non profit dan tidak ekslusif. Jadi, proyek ini nantinya benar-benar dapat dilihat oleh semua orang secara online, dengan tampilan dan pendekatan yang baru.

IAA sudah menyalurkan dana sebesar $3.5 juga untuk mendanai proyek ini dan manajer proyek sendiri mengatakan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, gambar pertama akan dirilis.

Source : cnn/lh3

· * Muhammad Nuh

2010-10-21 06:58:39

Beberapa penyebab lain kenapa lembaran2 kuno alquran dibakar, sebab terdapat banyak perbedaan2 susunan2 suratnya dan terdapat banyak perbedaan bacaannya, pokoke baca sendiri dialquran ada, anehnya koq bisa masih menjadi sebuah kitab pedoman hidup??? pertanyaan.... kenapa banyak sekali tafsir buku2 agama islam?????? saya bingung jika banyak buku tafsir,namanya tafsir/mengira-ngira/mereka-reka.jika yg menafsir buku2 mereka IQ-NYA jongkok bagaimana dgn hasil tafsirannya???

· * Muhammad Nuh

2010-10-21 06:51:36

Nama Tuhan dimuliakan, terbukti ayat2 Alkitab tidak pernah berubah.para "pemfitnah" yg mengatakan Alkitab palsu sdh terjungkal.walaupun banyak Versi2 Alkitab diseluruh dunia, isinya sama semua sesuai dengan TEKS KITAB KUNO ASLINYA (termasuk NASKAH2 LAIN SELAIN GULUNGAN LAUT MATI INI).yang berbeda itu hanya terjemahan pemahamannya saja dari TEKS KUNONYA. ...........maaf........ terutama saudara muslim kita yg selalu menuduh kitab kita palsu. adakah yg bisa menunjukkan TEKS ASLI KITAB KUNO ALQURAN.sampai dunia kiamat tdk akan ada, saya beri uang 1 trilyun jika ada yg bisa menunjukkan KITAB ASLI KUNO ALQURAN. tidak akan ada sebab sahabat nabi Utsman Bin AFfan sdh membakar semua lembaran2 Kitab terjemahan aslinya yang pertama kali disusun oleh para penghafal2 Alquran, yg ada sekarang dan yg diakui adalah mushab peninggalan Utsman.yg dibakar dianggap tidak sesuai dgn pemikiran Utsman. yg ada skrg sdh bercampur dan sesuai dgn jalan pikiran Utsman dan Budaya serta keinginan orang arab pastinya. BUKTIKAN COBA LIHAT DAN CARI DITOKO2 BUKU Di INDONESIA, LALU BELI ATAU BUKA ALQURAN YG ADA TERJEMAHANNYA CETAKAN DEPAG RI,LIHAT HALAMAN2 TTG SEJARAH PEMURNIAN ALQURAN HALAN 21-26, TERUTAMA DIHALAMAN 25 PARAGRAF 3 DARI BAWAH, TERTULIS JELAS UTSMAN YG MEMBAKARNYA.

· * nania

2010-10-21 09:14:14

Akhirnya doa-doa org yg percaya Kristus menjadi NYATA...semoga ini memberikan pengenalan akan ALLAH YANG SEBENARNYA. Tuhan memberkati

· * rainy

2010-10-21 09:06:35

yeah... Alkitab versi bahasa asli sejak 2000 tahun yg lalu akan diterbitkan secara online. gada lagi istilah kalo isi Alkitab itu dipalsukan... God is Great... tak ada satu noktah pun dari Firman-Nya dihapus atau dikurangi... It's REALLL...

· * ronald

2010-10-21 07:30:53

semoga penemuan ini semakin memperkuat iman saudara-saudaraku


Sumber: www.jawaban.com