Jumat, 11 Juni 2010

Hanya beberapa halaman saja

Seluruh dunia, sepanjang abad

Setiap orang di seluruh dunia memerlukan Alkitab, dalam bentuk dan bahasa yang dapat diterimanya. Akan tetapi, . . . bagaimana jika hanya ada beberapa halaman Alkitab yang jatuh ke dalam tangan seseorang? Apakah cukup saya hanya beberapa halaman saja, untuk membimbing
seseorang kepada Tuhan Yesus Kristus?

Cukup. Bahkan kadang-kadang cukup hanya dengan beberapa perkataan saja, . . . asal orang yang mendapatkannya itu sungguh rindu mencari sisa dari Firman Allah, serta rindu mencari orang yang sanggup menjelaskan maknanya. Misalnya:

A.
Di India seorang penumpang kereta api pernah diberi sebuah buku kecil. Sesudah membacanya sana-sini, sadarlah dia bahwa buku kecil itu adalah Kitab Injil Yohanes. Orang India itu sangat membenci agama Kristen serta Kitab Suci kaum Kristen. Jadi, ia menyobek-nyobek Kitab Injil kecil itu dan melemparkan sisanya keluar jendela gerbong kereta api.

Beberapa kuli sedang memperbaiki rel kereta api. Salah seorang di antara mereka itu membungkuk dan memungut secarik kertas di pinggir rel. Kertas itu sangat kecil, hanya memuat dua kata saja. Namun kata itu dicetak dalam bahasa yang dapat dibaca oleh kuli tadi:
"Roti Hidup."

Ia amat terkesan. Berkali-kali ia mengucapkan kedua kata itu dengan keras: "Roti Hidup. Roti Hidup. Roti Hidup." Lalu dalam hati ia pun meneruskan: Persis itulah yang kuperlukan. Dari manakah aku dapat memperolehnya?

Pada waktu kuli itu masih bertanya-tanya, ada orang lain yang memperingatkan dia: "Istilah `Roti Hidup' itu kedengarannya dari Kitab Suci kaum Kristen. Awas, nanti kamu tersesat olehnya!"

Tetapi kuli itu tidak berhenti mencari tahu, apa arti "Roti Hidup." Akhirnya ia menemui sekelompok kecil orang Kristen. Dan ia pun sempat bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, "Roti Hidup" itu . . .


B.

Di Jepang pernah ada seorang remaja berumur 14 tahun yang melarikan diri dari kampung halamannya ke ibu kota, Tokyo. Perbuatannya yang nekat itu, tujuannya bukan untuk petualangan melainkan untuk pendidikan. Untung, seorang kepala sekolah menampung dan mengarahkan anak remaja itu. Ia diberi pekerjaan pada sebuah bengkel percetakan, dan diizinkan masuk kelas-kelas khusus pada malam hari.

Sebagian karyawan itu wataknya tidak baik. Mereka mendorong anak laki-laki itu untuk merokok dan mencicipi minuman keras. Bahkan mereka mengajak dia ikut ke rumah pelacuran, pada hari setelah pembayaran upah yang akan datang.

Untung, sebelum hari pembayaran upah tiba, ada kejadian yang tak terduga. Di dekat pintu gerbang bengkel percetakan itu beralir sebuah sungai. Pada suatu hari, di seberang sungai itu berkumpul serombongan kaum muda yang mulai bernyanyi dan berbicara kepada orang-orang yang lewat di jalan.

Anak remaja tadi merasa tertarik. Ia menyeberang jembatan dan mendekati kelompok kaum muda tadi. Belum pernah ia mendengar hal-hal yang mereka ceritakan; ia sama sekali tidak dapat memahaminya.

Pada waktu rombongan kaum muda itu hendak pergi lagi, setiap pendengar mereka diberikan sehelai surat selebaran. Di sampul depan kertas kecil yang dilipat itu ada sebuah gambar. Bulan purnama yang sedang bersinar di waktu malam, dan dua ekor singa sedang mengaum. Dibawah gambar itu tertera dua kalimat ini:

"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Anak remaja itu sama sekali tidak tahu bahwa ia sedang membaca /TB #
1Petrus 5:8*. Ia tidak tahu menahu tentang Alkitab. Bahkan sebelumnya ia belum pernah mendengar tentang adanya orang Kristen. Namun kutipan ayat itu tidak terlepas dari ingatannya. Berkali-kali ia membacanya,
sambil melihat-lihat gambar singa itu.

Anak remaja itu mulai berkenalan dengan kelompok kaum muda yang telah mengadakan kebaktian di luar dekat jembatan sungai. Ia memperoleh sebuah Kitab Perjanjian Baru dan mulai membacanya. Pada Kitab yang pertama, pasal yang kedua, ayat yang kedua, ia menemukan anak kalimat ini: "Raja orang Yahudi." Remaja itu tahunya hanya seorang raja saja, yaitu sang kaisar Jepang. Ketika ia bertanya tentang "Raja orang Yahudi" itu, ia diberitahu bahwa maksudnya, Raja secara rohani, bukan raja duniawi.

Baru pertama kali remaja itu menyadari bahwa ada kawasan rohani, di samping kawasan duniawi. Makin lama makin rindu dia untuk mengetahui lebih banyak tentang kawasan rohani itu. . . .

Ternyata anak remaja Jepang yang kisah nyatanya diceritakan di sini, kemudian menjadi salah seorang pemimpin Bala Keselamatan bukan hanya di tanah airnya saja, melainkan di seluruh benua Asia!

C.
Dulu pernah ada sebuah negara di mana umat beragama diajar supaya menjauhi Alkitab, karena Alkitab itu dianggap buku yang tidak baik untuk dibaca orang biasa. Di negara itu ada seorang rakyat miskin bernama Turribio yang sedang mengorek-ngorek di tempat sampah. Ia menemukan beberapa halaman dari sebuah buku. Ia membawa pulang halaman-halaman yang kotor itu, dan mulai membacanya. Ternyata ada banyak cerita yang sangat menarik tentang Tuhan Yesus Kristus, yang sebelumnya belum pernah didengarnya.

Pada suatu hari, ketika Turribio sedang naik kereta api, ia bertemu dengan seorang kawan lama. Kawannya itu dengan semangat berkata, "Biarlah saya bercerita tentang apa yang sudah terjadi atas diri saya! Dulu saya ini seorang pemabuk, Saudara tahu sendiri. Tetapi sekarang saya telah bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, dan segala sesuatu berubahlah."

"Dari manakah Saudara mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus itu?" tanya Turribio.

"O, dari membaca Alkitab," jawab temannya. "Di dalam Alkitab itu saya menemukan kebenaran yang sudah lama dicari."

Turribio mengerutkan dahinya. "Bukankah Alkitab itu sebuah buku yang terlarang?" ia mengingatkan temannya. "Nanti Saudara tersesat bila membacanya."

Sebagai jawabannya, teman itu membuka kopernya, mengeluarkan sebuah Alkitab, dan mulai membacakannya. "Coba dengarkan, Turribio, adakah di sini sesuatu yang tidak benar?" tanyanya.

"O, itu bukan Alkitab," kata Turribio, kaget. "Kedengarannya itu sama seperti beberapa halaman dari sebuah buku yang baru-baru ini saya baca." Lalu ia pun membuka keranjangnya dan mengeluarkan beberapa halaman yang dipeliharanya baik-baik.

Mereka membandingkan halaman-halaman milik Turribio dengan Alkitab milik temannya itu. Ternyata isinya sama, bahkan susunan pasal dan ayatnya pun sama.

"Wah, memang sama!" Turribio mengaku. "Coba bayangkan, . . . selama ini saya membaca Alkitab, padahal saya belum menyadarinya."

Temannya itu terus menjelaskan makna Firman Tuhan. Dan sebelum kereta api tiba di tempat tujuan mereka, Turribio juga sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus . . . .



D.

Sayang sekali jika Firman Tuhan memang ada, namun tidak ada orang yang dapat menjelaskan maknanya! Pada permulaan abad ke-19, beberapa utusan Injil memasuki sebuah daerah pedesaan dekat kota Dhaka (kini ibu kota negara Bangladesh). Mereka merasa agak heran, karena di desa-desa orang Benggala itu tidak ada patung-patung para dewa, seperti lazimnya di tempat-tempat lain.

"Betul, Tuan-Tuan, kami sudah meninggalkan agama nenek moyang kami," penduduk desa itu menjelaskan. "Kami mempunyai sebuah Buku yang memberi petunjuk tentang agama yang lebih baik. Namun sayang, kami tidak begitu mengerti makna Buku itu."

Lalu mereka membuka sebuah kotak yang terbuat dari kayu. Di dalamnya tersimpan baik-baik sebuah Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Bangla, hasil terjemahan William Carey. (Lihat pasal 4 dalam buku ini.) Entah bagaimana, Kitab Suci itu sampai ke daerah pedesaan yang terpencil. Dan selama 17 tahun, penduduk desa-desa itu menunggu dengan sabar sampai datang orang-orang yang dapat menjelaskan maknanya. . . .

E.
Sekali lagi di Negeri Sakura, ada seorang gadis kecil di desa pegunungan. Waktu pulang sekolah, gadis Jepang itu hampir menginjak sebuah buku kecil. Buku itu kotor, sobek; namun sesudah dipungut, ternyata isinya sangat bagus.

Malam itu, ketika gadis tadi sedang membaca buku kecilnya di rumah, ia mendengar bapak dan ibunya membicarakan tetangga mereka, Ibu Ayako. "Sayang, sejak suaminya meninggal, Ibu Ayako sedih sekali," kata sang ayah.

"Ya, betul," jawab sang ibu. "Ia mencari penghiburan ke mana-mana ke kelenteng, ke kuil, ke candi. Namun ia tetap sedih."

Si gadis mendapat akal. Keesokan harinya ia menghadiahkan buku kecil yang telah ditemukannya di jalanan desa itu kepada tetangganya, Ibu Ayako. "Mungkin ibu suka membacanya," kata gadis itu. "isinya bagus. Ada cerita-cerita yang sangat menarik, tentang seorang Guru yang suka menolong orang-orang yang bersedih hati."

Ibu Ayako mengucapkan terima kasih seraya menerima buku kecil itu. Mulailah dia membacanya. memang benar, bagus sekali! Ia rindu agar dapat lebih banyak mengerti tentang Guru yang baik hati itu. Namun tidak seorang pun di desa pegunungan itu yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Ibu Ayako tentang lesu Kirisuto.

Pada suatu hari Ibu Ayako pergi ke sebuah desa lain dengan mengikuti jalan setapak, untuk menjual beberapa butir telur di pasar. Di tengah-tengah keramaian pasar itu, berdirilah seorang bapak yang sedang berbicara kepada orang banyak. Dan yang sangat mengherankan, ia pun menyebutkan nama Guru yang baik hati itu: "lesu Kirisuto."

Bila bapak itu selesai berbicara, Ibu Ayako mendekati dia. Bertubi-tubi ia mengajukan pertanyaan. Lalu ia pun mengajak: "Maukah Bapak datang ke desa saya, di daerah pegunungan? Di sana tidak ada seorang pun yang tahu tentang lesu Kirisuto kecuali saya dan seorang gadis kecil!"

Ternyata bapak itu seorang penjual Alkitab. Tentu saja ia senang datang ke desa pegunungan itu. Beberapa bulan kemudian, di sana cukup banyak orang yang sudah percaya kepada lesu Kirisuto, sehingga mereka dapat mengorganisasikan sebuah gereja kecil. Dan semuanya itu terjadi, karena ada suatu salinan Kitab Injil Lukas yang pernah terinjak-injak di jalanan!

RancanganKu bukanlah rancanganmu

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang aku lihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, engkau akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas".


Aku heran mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara ibu memanggil,


"Anakku, mari kesini dan duduklah di pangkuan ibu".


Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.


Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas engkau dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan".


Sering selama bertahun-tahun, kita melihat ke atas dan bertanya kepada Allah Bapa, "Bapa, apa yang Engkau lakukan?"


Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu".


Dan aku membantah, "Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"


Kemudian Bapak menjawab, "Anakku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini, satu saat nanti aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu".


Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". (Yer 29:11)

Rahasia 90/10

Temukan rahasia 90/10. Ini akan mengubah hidup Anda.

Rahasia 90/10 sungguh luar biasa! Sangat sedikit orang yang mengetahuinya dan menggunakannya. Hasilnya? Jutaan orang menderita stress yang tidak perlu, pencobaan, masalah, dan luka hati. Tampaknya tak ada yang beres dalam hidup ini.

Setiap hari merupakan hari yang buruk. Hal-hal tak menyenangkan selalu terjadi.

Stress yang terus menerus, tak ada sukacita, dan hubungan persahabatan yang retak. Waktu dipenuhi kekuatiran, kemarahan yang meretakkan persahabatan, hidup tampak suram dan tak dapat dinikmati sepenuhnya. Tak ada kawan. Hidup menjadi membosankan. Apakah Anda begitu? Bila ya, jangan patah semangat. Anda bisa berubah! Pahamilah dan gunakanlah rahasia 90/10. Ini akan mengubah hidup Anda.

Bagaimana rahasia itu?

10% hidup Anda adalah yang terjadi pada Anda yang tak dapat Anda hindari. Namun 90% hidup Anda ditentukan oleh bagaimana Anda menyikapi dan bereaksi terhadap yang 10% itu.

Apakah artinya ini? Kita tak dapat mengendalikan 10% yang terjadi pada diri kita. Kita tak dapat menghindari mobil yang rusak. Kita tak dapat menghindari pesawat yang datang terlambat, yang menyebabkan jadwal kita kacau. Anda mungkin terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Kita tak dapat mengendalikan yang 10% ini.

Yang 90% berbeda. Anda dapat menentukan 90% sisanya ini.

Bagaimana? Dengan reaksi Anda. Anda tidak dapat mengendalikan nyala merah pada lampu pengatur lalu lintas, tetapi Anda dapat mengendalikan reaksi Anda.


Coba kita gunakan contoh ini.

Anda sedang makan pagi dengan keluarga Anda. Anak perempuan Anda menumpahkan secangkir kopi pada kemeja Anda. Anda tak dapat mengendalikan yang terjadi ini. Tetapi yang terjadi berikutnya ditentukan oleh reaksi Anda.

Anda mengumpat. Anda memarahi anak perempuan Anda karena telah menumpahkan kopi. Setelah memarahi anak Anda, Anda berganti menyalahkan isteri Anda karena meletakkan cangkir kopi itu terlalu di pinggir meja. Terjadi pertengkaran singkat. Anda bergegas naik ke atas dan mengganti kemeja Anda.

Ketika kembali ke bawah Anda mendapatkan anak Anda menyelesaikan makan paginya sambil menangis. Ketika ia siap untuk berangkat sekolah, ia sudah ketinggalan bis.

Isteri Anda harus segera berangkat bekerja. Anda harus mengantar anak Anda ke sekolah. Karena terlambat, Anda memacu mobil Anda dengan kecepatan 60 kilometer per jam di jalanan dengan batas kecepatan 45 kilometer per jam.

Setelah terlambat 15 menit dan membayar denda tilang 60 dolar, Anda sampai ke sekolah. Anak Anda lari ke gedung sekolah tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Anda. Setelah terlambat 20 menit di kantor Anda sadar telah lupa membawa tas Anda.

Hari Anda telah dimulai dengan buruk. Ketika Anda melewati hari itu, segala sesuatu tampak makin buruk dan buruk. Tiba waktunya Anda pulang. Ketika Anda tiba di rumah ada kekecewaan dalam relasi Anda dengan isteri dan anak Anda.

Mengapa? Karena reaksi Anda pagi tadi.

Mengapa Anda mendapatkan hari yang buruk?

A. Apakah kopi yang menyebabkannya?

B. Apakah anak Anda yang menyebabkannya?

C. Apakah polisi yang menilang Anda yang menyebabkannya

D. Apakah Anda yang menyebabkannya?

Jawabnya adalah D. Anda tidak dapat menghindarkan yang terjadi dengan kopi Anda. Tetapi reaksi Anda dalam lima detik yang pertama yang menyebabkan hari buruk Anda.

Berikut ini adalah bagaimana yang bisa dan seharusnya terjadi.

Kopi menumpahi kemeja Anda. Anak Anda hendak menangis. Tetapi dengan ramah Anda berkata, “Tak apa sayang, hati-hatilah lain kali.”

Anda bergegas ke atas mengganti kemeja Anda. Ketika Anda turun, Anda melihat anak Anda lari ke bis sekolah. Ia menengok sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Anda mengecup isteri Anda sebelum Anda berdua berangkat bekerja. Anda tiba 5 menit lebih awal dan dengan riang menyalami staf Anda. Bos Anda memuji Anda betapa baik pekerjaan Anda hari itu.

Perhatikan perbedaannya. Dua buah skenario. Keduanya berawal sama. Tetapi berakhir berbeda. Mengapa? Karena REAKSI Anda. Anda memang tidak dapat menghindari 10% yang terjadi. Tetapi sisanya yang 90% ditentukan oleh reaksi Anda.

Ini beberapa cara untuk menggunakan rahasia 90/10.

=> Bila seseorang berkata yang negatif tentang Anda, jangan marah. Jangan biarkan komentar negatif itu mempengaruhi Anda. Bereaksilah secara wajar dan janganlah merusak hari Anda. Reaksi yang salah dapat menyebabkan Anda kehilangan kawan, dipecat, menjadi stress dan sebagainya.

=> Anda kehilangan pekerjaan Anda. Mengapa harus kehilangan tidur nyenyak dan menjadi cemas. Gunakan waktu dan energi “kuatir” Anda untuk mencari pekerjaan lain.

Anda sekarang tahu rahasia 90-10. Gunakan itu dan Anda akan takjub akan hasilnya.

Yang Anda pikir, yang Anda tahu, atau yang Anda percayai, hanya berakibat kecil.

Yang memberikan akibat adalah yang Anda LAKUKAN.

Pikirkan sebelum menjawab

Anda sedang mengendarai mobil Anda dalam hujan lebat dan badai pada malam hari. Anda melewati sebuah halte bis dan di situ ada tiga orang sedang menunggu bis:

1. Seorang wanita tua yang tampaknya sakit parah.

2. Seorang teman yang pernah menyelamatkan jiwa Anda.

3. Seorang wanita (atau pria) idaman yang menjadi impian Anda.

Yang mana dari ketiganya yang Anda tawari untuk menumpang mobil Anda, karena hanya satu penumpang saja yang boleh ada di mobil Anda?

Pikirlah dahulu sebelum Anda melanjutkan membaca!

Ini suatu dilema moral/etis yang pernah digunakan sebagai bagian tes untuk suatu penerimaan lamaran kerja.

Anda bisa membawa wanita tua itu, karena kalau tidak ia bisa mati, jadi Anda harus pertama-tama menyelamatkan dia dulu, atau Anda bisa membawa sahabat Anda yang pernah menyelamatkan jiwa Anda, dengan begitu Anda dapat membalas budinya. Tetapi kalau begitu, Anda tidak akan menemukan wanita (atau pria) idaman Anda itu lagi.

Ketika tes ini diberikan, salah satu calon (dari 200 pelamar) memberikan jawaban berikut ini.

APA YANG IA KATAKAN?

Ia menjawab: Saya akan memberikan kunci mobil saya kepada sahabat saya itu, dan meminta ia membawa wanita tua itu ke rumah sakit. Saya akan tinggal di situ menunggu bis bersama wanita idaman saya.

Kata-kata bijak dari berbagai sumber

  • Bila 'KASIH' tidak tahu bagaimana caranya MEMBERI dan MENERIMA tanpa syarat, itu namanya bukan KASIH, tapi sebuah TRANSAKSI. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemar...ah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." (1 Korintus 13:4-5)
  • Orang BERHIKMAT 'BERBICARA' karena Mempunyai 'Sesuatu' untuk DIKATAKAN - sedangkan Orang BODOH Seringkali 'ASAL BICARA'! PERKATAAN anda adalah 'MASA DEPAN' anda! Jadilah Orang BERHIKMAT dalam Setiap PERKATAAN anda! 'Perkataan Mulut orang Berhikmat Menarik, tetapi Bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri' (Peng10:12...)
  • 'PENYEMBAHAN' Sejati Bukan sekedar DOA yang Dinyanyikan, tetapi NYANYIAN dari HATI yang 'Terbakar' oleh GAIRAH CINTA dan KERINDUAN kepada 'YESUS'! Rebutlah HATINYA dengan PENYEMBAHAN anda! 'Mari kita pergi ke Kediaman-Nya, Sujud Menyembah pada Tumpuan kaki-Nya' (Maz132:7)
  • Sadarkah Betapa 'KAYANYA' anda? Cobalah HITUNG yang Anda 'MILIKI' yang Tidak Dapat DIBELI oleh 'UANG'! TUBUH yang SEHAT, KELUARGA yang BAHAGIA, bahkan Anugerah KESELAMATAN Didalam YESUS! Wow...Betapa KAYANYA anda! 'Sebab Didalam Dia kamu Telah Menjadi Kaya Dalam Segala Hal' (1Kor1:5)